Hikmah Dibalik Wudlu Secara Medis


Jauh sebelum manusia modern mengkampanyekan pentingnya kebersihan Islam sejak empabela abad yang lalu sudah menyerukan hal tersebut kepada umatnya, bahkan Rasulullah menyataka bahwa, "Kebersihan itu bagian dari iman." Bahwa " Allah menyukai orang yang menyucikan diri." Tentu saja yang dimaksud kebersihan lahir dan batin. Diwajibkannya jinabat, mandi jumat (bagi laki-laki), berwudhu sebelum shalat adalah bukti bahwa Islam sangat mementingkan kebersihan. Tulisan berikut ini akan mencoba menjelaskan kepada kita rahasia yang tersimpan dibalik syariat wudhu. Tulisan ini saya kutip dan terjemahkan dari sebuah buku yang berjudul Ash-Shalah Riyadhatun Nafsi wal Jasad, karya Mukhtas Salim asal Mesir (dengan penyesuaian redaksional di sana-sini tentunya.

Apa Arti Wudlu ?

Kata wudhu dalam bahasa Arab adalah derivasi dari kata al-Wadhâ'ah, yang berarti kebersihan, kecantikan, keindahan, dan cahaya. Sedangkan wudhu ditinjau dari segi syariah adalah membasuh atau mengusap angota badan tertentu yang sudah ditetapkan dan disyariatkan Allah, dengan menggunakan air yang suci dan menyucikan. "Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki." (QS. al-Mâ'idah: 6) Coba kita perhatikan semua anggota badan yang wajib dibasuh atau diusap dalam ayat diatas adalah anggota yang terbuka, sangat mudah terkontaminasi berbagai macam kotoran, bakteri, dan apalagi lah namanya, yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan kita mudah terserang penyakit. Subhanallah.
Wudhu dan Pencegahan Berbagai Penyakit
Dalam perkembangan ilmu kedokteran, wudhu dipandang sebagai salah satu cara yang sangat efektif untuk perlindungan dan pencegahan dampak neganif polusi lingkungan, bahkan bisa mencegah penularan berbagai penyakit. Wudhu yang dilakukan minimal lima kali dalam sehari adalah usaha yang sangat mencukupi untuk menjaga kebersihan. Dalam praktiknya wudhu tidak saja disyariatkan untuk anggota badan yang terbuka saja seperti yang disebutkan dalam al-Quran tadi tapi juga membersihkan anggota-anggota badan yang tertutup ini adalah untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang dikeluarkan oleh tiap-tiap anggota badan tersebut, sehingga kotoran tidak mengendap dan menjadi kotoran yang membahayakan kesehatan. Kotoran yang mengendap ini bisa menjadi lahan subur bagi pertumbuhan dan perkembangan jamur atau kuman. Inilah pangkal dari penyebab terjadinya berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kulit yang sangat berbahaya. "Barangsiapa yang berwudhu dengan baik dan benar, maka semua dosa-dosa akan keluar dari badannya, hingga keluar melalui bawah kukunya." (HR. Muslim) "Ketika seorang berwudhu dan berkumur-kumur, maka dosa-dosanya akan keluar dari mulutnya. Ketika dia melakukan Istinsyâq (memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya kembali), dosa-dosanya akan keluar dari hidungnya. Ketika dia membasuh wajahnya, dosa-dosanya akan keluar dari wajahnya melalui bulu-bulu kedua matanya. Ketika dia membasuh kedua tangannya, dosa-dosa akan keluar dari kedua tangannya melalui bawah kukunya. Ketika dia mengusap kepalaya, dosa-dosa akan keluar dari kepalanya melalui kedua telinganya. Dan ketika dia membasuh kedua kakinya, dosa-dosa akan keluar dari kedua kakinya melalui bawah kuku kedua kakinya."
Saudara...
Dalam hadits diatas Rasulullah menggunakan kata al-Khathaya, menurut bahasa kiasan, kata ini bisa berarti kuman, bakteri, dan jamur yang berbahaya bagi manusia. Hadits yang menerangkan tentang wudhu seperti halnya hadits di atas adalah sebagai dasar dari ilmu kedokteran yang menerangkan seputar keutamaan kesehatan dan manfaat wudhu.
Wudhu Dapat Mencegah Kanker Kulit
Allah mewajibkan setiap muslim untuk berwudhu sebagai syarat sah shalat. Dasar atau hal-hal yang wajib dalam wudhu adalah membasuh (mengusap) wajah, kepala, kedua tangan, dan kedua kaki. Selain itu, Rasulullah n memberi tambahan amalan-amalan yang sunnah dilakukan, antara lain: memakai bersiwak sebelum berwudhu, mengulang usapan atau basuhan tiga kali, berkumur-kumur, istinsyâq, menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki. Semuanya ini mengandung rahasia medis yang sangat penting bagi tubuh manusia. Kita tentu sepakat bahwa anggota tubuh yang diperintahkan oleh Allah dan yang disunnahkan oleh Rasulullah untuk dibasuh dengan baik ketika kita berwudhu adalah anggota tubuh yang sangat rentan terkontaminasi oleh kuman, baik karena kotoran yang menempel di permukan kulit maupun terkontaminasi oleh lingkungan sekitar. Kotoran yang menempel pada permukaan kulit, akan cepat bercampur dengan debu dan kotoran lain yang kita dapati ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Nah, inilah yang menyebabkan kulit kita dipenuhi oleh kuman-kuman yang sangat berbahaya. Sampai di sini kita dapat menyimpulkan bahwa berwudhu berualng kali, akan menghilangkan berbagai macam kuman yang menempel pada anggota tubuh kita, mencegah terjadinya penumpukan kuman diatas permukaan kulit dan menghindari agar kuman tersebut tidak sampai masuk ke bagian dalam kulit. Nah, tentu saja permukaan kulit yang selalu bersih dari kuman dan kotoran sangat berpengaruh terhadap kesehatan bagian dalam kulit, sehingga kulit dapat berfungsi dengan baik. Karena basuhan air pada permukaan kulit akan mengikat dan menguatkan jalinan rambut-rambut darah, urat syaraf, dan jalinan rambut yang berhubungan dengan permukaan kulit. Dalam berbagai studi berhubungan dengan sebab-sebab terjadinya kanker kulit menekankan bahwa kanker kulit kebanyakan terjadi karena efek dari menyebarnya bahan-bahan kimia di permukaan kulit, khususnya efek dari produk-produk kimiawi seperti bahandan alat-alat kosmetik. Nah, pembersihan bahan kimia ini bisa dilakukan dengan cara membasuh kulit berulangkali sehingga efek dari bahan kimia pada kulit bisa diminimalisiasi. Hasil penelitian tim medis yang meneliti tentang barang-barang tambang dan bahan-bahan logam menyebutkan bahwa mayoritas penderita penderita tumor, kanker paru-paru, gangguan limpa, ginjal, dan kandung kemih adalah dikarenakan efek dari masuknya bahan-bahan kimia ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit. Dari hasil penelitian tersebut tim medis menyimpulkan bahwa anggota-anggota tubuh yang selalu terbuka terkena sinar matahari –khususnya sinar ultra violet— (makanya pake pakaian tu kudu lengkap..hehe) bisa mengakibatkan terjadinya kanker kulit. Data statistik memperlihatkan terjadinya peningkatan penderita kanker kulit. Kanker kulit ini banyak menyerang penduduk Negara Barat, dan penyebab terbanyak adalah karena seringnya kulit terkena langsung sinar matahari. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah peningkatan resiko penyakit ini adalah dengan cara menjaga wudhu. Karena wudhu akan sangat membantu menjaga kelembaban permukaan kulit dan terhindar hal-hal yang membahayakan dikarenakan sengatan ultra violet. Berkumur-kumur dan Membersihkan Gigi (Ketika Berwudhu) dalam Perspektif Medis Rasulullah mengajarkan agar berkumur-kumur sebanyak tiga kali setiap berwudhu dan membersihkan gigi, tujuannya untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi. Bahkan Rasulullah mencela orang yang mengerjakan shalat yang sela-sela gigi-giginya masih terdapat sisa-sisa makanan. Sebaliknya, Rasulullah memuji orang yang menyela-nyela dan membersihkan giginya terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat, "Terujilah orang-orang yang bersih dalam wudhunya dan terpujilah orang yang membersihkan makanan (di sela-sela giginya). Bersih dalam berwudhu yaitu dengan berkumur-kumur, Istinsyâq, dan menyela jari-jemari. Orang yang membersihkan sisa makanan dari sela-sela giginya terpuji karena dua malaikat Rakib dan Atid tidak akan menulis shalat seseorang yang di sela-sela giginya masih terdapat sisa makanan." (HR. Ahmad dan Thabrani) Hikmahnya, jika sisa-sisa makanan—khususnya makanan yang mengandung zat tepung dan zat gula—berkumpul, menumpuk, kemudian membusuk di sela-sela gigi, maka akan mengakibatkan suburnya bakteri dan menimbulkan berinfeksi pada gusi, tenggorokan bernanah, gigi rapuh, membusuk, dan macam-macam penyakit mulut lainnya yang dapat masuk ke alat pencernaan sehingga kesehatan akan mengalami masalah serta menimbulkan berbagai macam penyakit dan bau yang tidak sedap.
"Siwak dapat membersihkan mulut dan mendatangkan ridha Allah."

Istinsyâq (memasukkan dan mengeluarkan air ke/dari hidung)
Dalam beberapa hadits dijelaskan bahwa Rasulullah senantiasa melakukan istinsyâq sebanyak tiga kali setiap berwudhu, dan beliau juga menekankan untuk melakukan istinsyâq pada setiap wudhu. "Hendaknya menghirup air ke hidung kemudian mengeluarkannya kembali." (HR. al-Bukhari dan Muslim) Tidak hanya itu, dalam beberapa hadits Rasulullah juga menganjurkan untuk menyempurnakan istinsyâq. "Bersungguh- sungguhlah dalam berwudhu, menyela-nyela jari jemari dan menyempurnakan istinsyâq, kecuali orang yang sedang berpuasa." (HR. al-Bukhari dan Muslim) Hidung adalah sebuah penyaringan alami, ia berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam paru-paru. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pernapasan yang sehat adalah pernapasan yang melalui hidung, salah satu dari panca indera yang terdiri dari tulang rawan dilapisi oleh selaput tipis berstruktur sel yang menghasilkan lendir (ingus) dari dalam. Bagian hidung dilengkapi dengan bulu-bulu khusus yang lengket dan lekat. Bulu-bulu tersebut bekerja sebagai pembatas sekaligus penyaring debu dan materi-materi yang mengandung berbagai macam bakteri dari dalam. Bulu-bulu hidung tersebut terdiri dari rambut lembut dan rambut pembuluh darah yang bekerja untuk membasahi udara dan mengatur derajat kadar panas pada saat manusia menarik napas sebagai persiapan masuknya udara ke dalam rongga tenggorokan dan dilanjutkan ke dalam paru-paru. Berbagai jenis penyakit bisa menular melalui pernapasan dan atau pembicaraan di tempat-tempat yang sesak dan kerumunan manusia, jika ada diantara mereka ada yang sedang menderita influenza, dipteri (penyakit tenggorokan) , radang kelenjar beguk, sakit pada alat-alat pencernaan, dan penyakit lainnya yang dapat menularkan kuman penyakit melalui hidung, tenggorokan, kemudian menuju ke bagian dalam tubuh. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa rutin melakukan istinsyâq setiap kali berwudhu dapat membantu manusia membersihkan kuman dan bakteri-bakteri secara maksimal sehingga jumlah bakteri yang tersisa sampai pada batas minimal. Ketika kita melakukan istinsyâq di setiap wudhu, kurang lebih selama tiga jam hidung kita akan bersih dari berbagai macam bakteri dan virus yang menempel di atas permukaan kulit hidung bagian dalam. Selain itu, istinsyâq juga dapat menghilangkan sisa-sisa kotoran yang berada di bagian luar lubang hidung. Oleh karena itu, istinsyâq adalah cara sangat tepat untuk memberi perlindungan dari berbagai macam penyakit yang membahayakan, seperti TBC paru-paru, polio pada anak-anak, dan lain sebagainya.
Keutamaan Menjaga Istinsyâq
Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Alexandria bekerja sama dengan bidang peneliti kesehatan dan obat-obatan di Akademi Penelitian Ilmiah dan Teknologi mengadakan sebuah penelitian intensif untuk mempelajari sekaligus mengungkap rahasia hubungan antara wudhu dan kesehatan. Dari hasil penelitian tersebut, mereka menemukan fakta bahwa mayoritas bagian dalam hidung orang yang tidak pernah berwudhu warna hidungnya cenderung kepucatan, berminyak. Debu serta kotoran akan mengendap di dalam hidung, sehingga bisa menimbulkan kerusakan pada bulu hidung. Di samping itu, lubang hidung akan cenderung lengket, pekat, bulu-bulu hidung akan saling menempel, berdebu, dan akan mudah rontok. Orang Islam yang senantiasa menjaga wudhunya, bagian permukaan hidung akan bersih, terhindar dari debu serta kotoran yang menempel, terlihat lebih bersinar, dan bulu hidung akan terhindar dari kerusakan. Hasil penelitian terhadap kuman dengan menggunakan mikroskop membuktikan bahwa bagian dalam hidung seseorang yang tidak pernah melakukan shalat (tidak pernah berwudhu) terdapat berbagai macam bakteri dan kotoran. Di dalam hidung mereka terdapat bermacam-macam bakteri dalam jumlah yang sangat banyak. Bakteri-bakteri tersebut akan mudah masuk ke dalam paru-paru, di antaranya adalah deftroid, brutius, dan kalbasela. Kuman dan bakteri yang mendominasi bagian dalam hidung orang yang tidak pernah berwudhu ini tidak terdapat pada tubuh orang yang senantiasa melakukan ritual wudhu. Hidung mereka cenderung lebih bersih, hanya ada sedikit bakteri yang tersembunyi dan akan segera hilang setelah mereka mempraktikkan tata cara istinsyâq dengan baik. Hasil dari penelitian ilmiah ini menemukan kelebihan lain dari wudhu, yaitu rahasia di balik pensyariatan istinsyâq yang diajarkan oleh Rasulullah. Bahwa istinsyâq adalah cara yang terbaik untuk membersihkan bagian dalam hidung. Karena setelah beberapa jam dari waktu kita membersihkan hidung, kotoran dan kuman akan kembali lagi mengisi rongga hidung kita sehingga kita harus terus menerus mengulangi permbersihan hidung. Dan ternyata waktu yang tepat untuk membersihkan hidung kita kembali tersebut sangat cocok dengan pengaturan waktu pelaksanaan shalat lima waktu.
Membasuh Wajah dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Wajah manusia ibarat cermin, ia dapat memantulkan kondisi kejiwaan, fisik, dan kesehatan seseorang. Wajah juga bisa menjadi menjadi gambaran keistimewaan pemiliknya. Melalui wajah seseorang mengekspresikan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.
Dalam sebuah hadits, Barra' ra. meriwayatkan,
"Rasulullah n adalah orang yang paling bagus wajahnya." (HR. al-Bukhari dan Muslim) Rasulullah memerintahkan untuk membasuh wajah sebanyak tiga kali setiap kali berwudhu, berarti selama satu hari seorang muslim membasuh wajah sebanyak lima belas kali untuk melaksanakan shalat lima waktu (ni bagi yang shalat lho...). Jumlah basuhan ini cukup untuk menjaga kebersihan wajah dan menghilangkan sisa-sisa debu yang menempel pada kulit wajah sebelum debu tersebut berkumpul dan tercampur berbagai macam bakteri. Dengan demikian, kebersihan mata juga terjaga sehingga dapat terhindar dari penyakit radang mata, trakhoma, katarak, dan berbagai macam penyakit mata lainnya. Membasuh wajah secara rutin setiap hari akan menstimulasi sel pada kulit wajah sehingga kulit wajah lebih halus, kuat, elastis dan tidak lembek. Selain dapat menambah energi dan semangat hidup tinggi, wajah terlihat cerah, dan dapat mencegah serta menghilangkan kerutan-kerutan pada kulit wajah (jadi wudhu bisa dukata obat awet muda ya ;D?!)
Itu di dunia. Di akhirat? Ni balasannya:
"Sesungguhnya pada hari kiamat umatku dipanggil dalam keadaan wajah yang putih berseri karena bekas wudhu. Barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk memperbesar cahayanya, hendaklah ia melakukannya (dengan banyak berwudhu)." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Wallahua'lam.

Sumber : Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 
Load disqus comments

0 comments