Membaca Itu Penting

Membaca Itu Penting

Sebagai seorang muslim kita tahu bahwa Ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW lewat Malaikat Jibril adalah Al-Quran Surat Al-‘Alaq  Ayat 1-5

-بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ-
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ، خَلَقَ الْأِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ، اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ، الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ، عَلَّمَ الْأِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu paling mulia. Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (manusia tersebut).” (QS. Al-‘Alaq [96]: 1-5)

Ayat pertama yang turun adalah kalimat اقْرَأْ (Bacalah). Maka ini sangat penting sekali untuk kita renungkan bahwa memang membaca itu banyak sekali manfaatnya, diantaranya bisa menambah ilmu dan wawasan kita.

Ada sedikit kisah yang saya alami yang berkaitan dengan membaca ini. 

Waktu itu saya berencana untuk membeli kaca spion sepeda dan lampu sen untuk sepeda, rencananya untuk di pasang di sepeda biar lebih safety pake sepeda di jalan raya. Karena belum tau seputar sepeda saya coba googling. Kalau kaca spion sih pasti ada soalnya dulu pernah beli spion sepeda untuk dipasang di motor, kalau lampu sein sepeda saya belum tau ada atau tidak lampu sen untuk sepeda, setelah googling ternyata memang banyak yang jual lampu sein untuk sepeda di situs-situs online shop.

Setelah pilih-pilih di online shop akhirnya ketemu yang harganya lumayan miring. Tapi setelah di pikir-pikir mending cari dulu aja di toko-toko sepeda sekitar rumah, barangkali ada yang jual lampu sen sepeda sekalian beli kaca spionnya. Alasannya, biar barangnya bisa langsung di bawa pulang, Gak ribet transfer dan yang penting biar ga kena ongkir.

Setelah berangkat, ada satu toko sepeda, lalu saya masuk dan menghampiri penjaga toko. Setelah itu penjaga toko menghampiri saya dan sayapun menanyakan bahwa saya akan beli kaca spion sepeda dan lampu sen sepeda, Setelah itu penjaga tokonya bilang pake Bahasa Sunda.
"Teu aya atuh A, da Sapedahmah tara ngangge kaca spion sareng lampu sen A, paling oge ngangge bel"
Saya pun menjawab :
"Ouh kitu A, muhun atuh pami kitumah"
Langsung saja saya ke luar dari toko.

Tadinya saya mau nunjukin foto kaca spion dan lampu sen sepeda yang sudah di screenshoot di hp biar si Akang penjaga tokonya tau kalau kaca spion dan lampu sen sepeda itu ada.
Tapi, daripada nanti si Akangnya jadi malu jadi ga jadi nunjukin fotonya.

Cari lagi toko sepeda yang lainnya, akhirnya ketemu toko sepeda yang lain, Keliatan barang di tokonya lumayan komplit dan tertata rapih, Dipikiran saya pasti disini mah ada barangnya, lalu saya masuk ke toko dan terlihat ada 2 orang penjaga toko dan yang punya toko lagi maenin laptop.

Setelah itu saya nanya ke penjaga toko dan bosnya, kalau saya mau beli kaca spion sepeda dan lampu sein sepeda, lalu si Akang penjaga toko dan bos nya bilang.
"Kaca spion ada A, nanti di ambil dulu, Tapi lampu sen mah ga ada"
Lalu si Akang penjaga toko yang satu lagi ngambil kaca spionnya
(Akhirnya ada juga kaca spion untuk sepedah)

Karena penasaran sama lampu sein sepeda yang ga ada terus, lalu saya tanya ke penjaga toko sama bosnya itu :
"Emang biasanya lampu sen buat sepeda ada A disini"
Lalu si Akang tokonya menjawab :
"Ga ada atuh A lampu sen sepeda, Sepeda mah ga pernah pake lampu sen"
(Sambil Tertawa)
Bosnya pun menjawab :
"Kalau sepeda ga pernah pake lampu sen paling lampu belakang aja yang buat malam hari"
(Sambil Mukanya Judes)
Saya pun hanya menjawab :
"Ouh gitu ya"

Pengen banget ngeluarin hape buat nunjukin foto kalau lampu sen sepeda itu ada. Tapi ya dari pada nanti merekanya jadi malu. Mending ga jadi deh.

Setelah itu, si penjaga yang satunya datang membawa kaca spion yang tadi saya pesan. Setelah nanya-nanya harga akhirnya jadi saya beli. Sesudah itu, saya keluar dari toko sambil mengelus dada karena di ketawain nanya lampu sen sepeda.
Ya sudahlah....Saya pulang ke rumah saja.

Akhirnya saya beli lampu sen sepedanya di online shop saja. Biar tidak di ketawain. Walaupun harus nunggu barangnya beberapa hari dan akhirnya nambah biaya buat Ongkir juga. Tadinya mau ngirit malah ga jadi. He...

Semoga kisah saya ini bisa menjadi pelajaran untuk saya pribadi khususnya, umumnya untuk kita semua bahwa menambah wawasan dengan sering membaca itu penting sekali.
Load disqus comments

0 comments